Total Views

Jumat, 07 Desember 2012

TeknoUp Berambisi Menjadi ‘The First Stop’ Bagi Calon Pembeli Yang Ingin Mencari Info Soal Gadget


Dan nemu 1 lagi =Ocopas aja sekalian kali ya =p


--
Ternyata trend situs-situs yang mengkhususkan diri mereka di dalam menyuguhkan berita teknologi dan review piranti elektronik atau gadget, di Indonesia makin menaik akhir-akhir ini.  Setelah JagatReview, yang juga diulas oleh DailySocial sebelumnya, sekali ini datang satu lagi situs yang kurang-lebih berkutet di area yang sama.
Teknoup.com, nama situs lokal ini, baru didirikan bulan Oktober (2010) lalu.  Asal mulanya mereka menggunakan nama Kassa9.com, namun setelah berjalan sekitar 1 tahun, akhirnya mereka memutuskan untuk berganti nama karena adanya berbagai perbedaan antara Online Store (layanan yang disuguhkan oleh Kassa9) dan konten gadget yang sekarang ada di Teknoup.
Teknoup yang dirintis oleh Ivan WellistyaAndre KordiusCitra Purnawijayadan Geri Fertino ini mempunyai visi untuk memberikan Informasi Teknologi terkini baik dari dalam maupun luar negeri dan memajukan pengetahuan seputar dunia gadget dan teknologi di Indonesia.  “Indonesia adalah pasar besar dan kami ingin fokus memberikan layanan tersebut”, kata Citra ketika diminta wawancara dengan DailySocial.
Sedangkan untuk Editor-nya, Teknoup punya beberapa orang yang sekarang aktif menulis, diantaranya yang senior adalah FebryantoReno Wijayakusuma danHamdan Muhammad.
Apa saja isi dari Teknoup ini?
Ketika ditanya pertanyaan ini, Citra menjelaskan bahwa untuk awalnya Teknouphanya memberikan informasi berita teknologi dan review gadget. Namun untuk kedepannya, mereka mempunyai rencana untuk menambah layanan lain, seperti Forum, Daftar Harga, Gadget Database dll.  Pada akhirnya TeknoUp ingin menjadi tempat acuan untuk membeli gadget baru dengan Review Gadget yang lengkap.
Citra menambahkan lagi bahwa beda TeknoUp dengan situs-situs lain yang serupa adalah, pertama-tama mereka menyajikan tulisan-tulisan dengan bahasa Indonesia dan lokal.  Kemudian selain menyediakan informasi berita teknologi,Teknoup juga menyediakan yang mereka namakan “HIGH DETAILED” review gadget. Di review gadget, Teknoup menguji coba gadget selengkap mungkin. Bahkan, katanya, banyak review-review ini yang panjangnya setara dengan 8 halaman A4, lengkap dengan rekaman video review berbahasa Indonesianya!  Selanjutnya, review ini TIDAK PERNAH mencomot dari situs lain atau sekedar terjemahan luar, semua murni adalah pendapat mereka. Tim Teknoup bekerja di dalam 2 shift (buset udah kayak di pabrik aja :) ), dan ada tim malamnya untuk mengupdate RSS dari berita luar, karena kebanyakan berita-berita dari luar negeri muncul pagi ketika kita di Indonesia masih pada tidur (wah salut juga nih dengan dedikasinya).
Citra melanjutkan bahwa hal lain yang bisa menjadi nilai tambah adalah,  mereka tidak hanya mengulas gadget tingkat menengah keatas, seperti BB, iOS, dan Android, tapi juga tingkat bawah seperti misalnya brand lokal Nexian, Tiphone, ZTE dsb.  Ini menunjukkan bahwa Teknoup mempunyai variasi konten yang ‘full spectrum’ dan disesuaikan untuk semua kalangan pembaca.
Sekali lagi tujannya adalah untuk TeknoUp dapat menjadi salah satu referensi info terlengkap sebelum pelanggan membeli brand gadget tersebut.
Untuk saat ini, kalau anda berkunjung ke halaman depan TeknoUp bagian beritadan review, kelihatannya sebagian besar didominasi oleh ulasan-ulasan seputar dunia Mobile.  Masih sedikit saya lihat berita-berita mengenai teknologi yang lain, bahkan bagian review-nya boleh dibilang eksklusif tentang mobile (saya sudah cek sampai halaman terakhir).  Mungkin nama TeknoUp bisa diganti denganMobileUp :)
Di lain pihak, review-review yang ditulis sangat detil dan mendalam.  Satu review biasanya dibagi menjadi beberapa topik, dan setiap topik biasanya memakan satu halaman tersendiri.  Setiap halaman topik bisa langsung di-akses lewat ‘drop down list’ yang selalu ada di setiap review (sangat praktis kalau menurut saya).  Selain itu di dalam setiap review selalu ada halaman Spesifikasi (penting untuk membandingkan gadget satu dengan yang lain) dan Galeri Foto (visualisasi selalu membantu dalam mencari gadget yang sesuai).  Dan terakhir, seperti yang dibilang Citra diatas, kadang-kadang sebuah review menyelipkan video juga.
Ditanya soal monetisasi dan apa rencana kedepan TeknoUpCitramenjelaskan, bahwa sampai sekarang fokus mereka masih dalam taraf mengembangkan konten, dan pemasukan masih terbatas dari iklan.  Untuk mekanisme pemasukan dari sumber lain mereka masih belum bisa membicarakannya.
Sedangkan untuk rencana kedepan, TeknoUp berkeinginan untuk mencari Rekanan Bisnis dan mengumpulkan lebih banyak lagi Brand, Investor dan Community untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas konten mereka.  TeknoUp juga berencana untuk mengadakan program-program untuk anggota komunitas mereka, tapi ini juga masih belum bisa mereka ungkapkan secara pasti.
Dilihat dari rata-rata banyaknya komentar yang ada di setiap review,  sepertinya apa yang sudah dilakukan TeknoUp sejauh ini sudah tepat.  Tapi untuk situs yang umurnya baru 2 bulan ini, saya angkat jempol.  Memang konten-nya masih terbatas dan masih terlalu fokus ke mobile, tapi perjalanan TeknoUp masih panjang, dan mereka masih punya banyak kesempatan untuk menjadi lebih baik.


sumber: http://dailysocial.net/post/teknoup-berambisi-menjadi-%E2%80%98the-first-stop%E2%80%99-bagi-calon-pembeli-yang-ingin-mencari-info-soal-gadget

TeknoUp, Mendulang Duit dari Mengupas Gadget

Baru nemu sedikit berita tentang tempat kerja..Copas bisa kali yaaaa =p

-------------------



Pada acara Jakarta Ventures Night, yang digelar di Grand Hyatt Hotel 18 Maret lalu dan dihadiri Mahendra Siregar, Wakil Menteri Perdagangan RI, meluncur sebuah pengumuman dari Batara Eto. Mitra Pengelola East Ventures itu mengatakan bahwa pihaknya baru saja mengucurkan dana investasi (baca: akuisisi) kepada start-up lokal bernama TeknoUp (www.teknoup.com).
by a. mohammad bs & herning banirestu
Menurut mantan CTO dan co-founder situs jejaring terbesar di Jepang Mixi itu, alasannya mengakusisi TeknoUp adalah sangat tingginya pertumbuhan gadget di Indonesia.
“TeknoUp merupakan pemain nomor satu di kategori gadget review Indonesia,” ucap Batara dalam jawaban surat elektroniknya. “Kami yakin situs gadget review seperti TeknoUp akan tumbuh seiring pertumbuhan gadget di Indonesia,” kata Batara seraya menjamin tidak akan mengubah konten TeknoUp.
TeknoUp dikembangkan Citra Purnawijaya pada pertengahan 2009, di bawah bendera PT Kassa9 International. Ia bukan pendiri awal. Sebab, situs review yang tadinya bernama Kassa9 ini bangunan awalnya dibuat Ivan Weliesta. Namun, karena merasa tak memiliki waktu dan sumber daya yang cukup untuk mengembangkan Kassa9, Ivan menawarkannya kepada Citra. “Saya membelinya. Namanya saya ganti dengan TeknoUp, karena Kassa9 tidak mencerminkan sesuatu yang berbau gadget,” Citra menjelaskan.
Pria kelahiran Balikpapan, 1 Juli 1980, ini membenarkan bahwa TeknoUp fokus pada konten kupas gadget dan update berita teknologi terbaru. Citra melihat masih ada peluang pasar yang bisa digarap TeknoUp, yakni kecepatan mengupas gadget yang tidak bisa dilakukan media cetak. Lagi pula, sejauh ini website lokal yang mengulas gadget belum ada.
Bagi Citra, pembelian situs Kassa9 ini juga didasari kepentingan supaya bisa memperkuat lini bisnis yang sudah dikembangkannya lebih dulu, yakni Ajita Creative Company. Ajita yang dibentuk tahun 2006 merupakan perusahaan di bidang creative consultant and digital marketing agency. Kliennya antara lain Lintasarta, Samsung, Aha! (Bakrie Telecom), Holcim (www.membangunbersama.com), Pfizer (www.stopmerokok.com), dan pentolan band Padi, Piyu (www.piyulogy.com).
Citra menuturkan, selama ini pihaknya bekerja berbasis pada proyek atau klien. Namun, ia berpikir perlunya berinvestasi yang mungkin dari segi revenue lebih kecil dibanding Ajita, tetapi bisnis itu bisa berkembang hingga 10 tahun ke depan.
Diklaim Citra, dengan adanya TeknoUp, ia memiliki nilai jual lebih di mata calon klien. “Mereka akan menilai bahwa TeknoUp memiliki pasar yang kuat,” katanya. Pasalnya, saat ini TeknoUp sudah punya sekitar 15 ribu member (website maupun media sosial) dengan 1,5 juta pageview per bulan. “Kami bisa menawarkan kampanye yang tidak bisa ditawarkan portal lain. Kami tidak menawarkan mekanisme ad banner, tapi custom campaign dengan memadukan apa yang ada di Ajita serta data yang dimiliki TeknoUp,” kata lulusan Universitas Bina Nusantara ini.
Contohnya, ketika Samsung meluncurkan ponsel Android, TeknoUp membuat kuis yang bisa mendorong minat orang untuk mengenal gadget tersebut lebih jauh. TeknoUp juga mendorongnya dengan menghubungkan kuis tersebut ke media sosial. Selain Samsung, klien TeknoUp lainnya adalah LG dan SonyEricsson.
Arus pendapatan lain situs ini berasal dari data. Menurut Citra, pihaknya menggunakan analytical measurement dari data yang dimiliki, semacam marketing intelligent khusus pada produk gadget. “Kami melakukan survei detail,” ucapnya.
Selain mobile phone, kini TeknoUp juga mulai me-review produk teknologi lainnya, seperti LED, LCD, notebook dan kamera. Diklaim pria yang pada 2004 pernah bekerja di Singapura ini, meski baru berumur setahun, TeknoUp sudah making money. Namun, ia mengaku visinya bukan sekadar mencetak uang, tetapi bagaimana membangun TeknoUp menjadi besar.
Nah, untuk mencapai tujuan itu, pihaknya membutuhkan investasi lebih besar. Lagi pula, ia melihat model bisnis media digital seperti TeknoUp ini gampang ditiru. Maka, supaya TeknoUp tidak disalip pemain lain, ia merasa harus berlari cepat dan agresif. Untuk itu, dibutuhkan modal besar. “Makanya kami mau bermitra dengan East Ventures. Untuk berbagi cost,” ujar entrepreneur yang kini mempekerjakan sekitar 30 karyawan ini.



sumber: http://zepbees.wordpress.com/2011/05/11/teknoup-mendulang-duit-dari-mengupas-gadget/